menu

Jumat, 09 Desember 2016

Materi BAB V Asmaul Husna

A.  Pengertian Asmaul Husna 
1.      Arti secara bahasa dan istilah 
Kata asmaul husna berasal dari bahasa arab al asma’ yang berarti nama, beberapa nama dan al husna yang berarti baik, indah. Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang indah bagi Allah. 
2.      Sejarah diturunkannya Ayat tentang Asmaul Husna 
Di dalam kitab asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari Rasulullah saw melakukan shalat di mekkah dan berdoa dengan kata-kata, “ Ya Rahman, Ya Rahim”.
Do’a tersebut terdengar oleh sebagian kaum musyrikin. Kala itu berkatalah mereka, “perhatikan orang yang murtad dari agamanya! Ia melarang kita menyeru dua Tuhan, dan dia sendiri menyeru dua Tuhan.” Dengan adanya ucapan mereka itu, turunlah Ayat sbb: 
Yang artinya: 
Katakanlah: "Serulah Allah atau Serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)..(Q.S. al-isra’/17:110) 
B.  Memahami Sepuluh Asmaul Husna 
     
Asma’ul Husna Allah swt. Amat banyak, namun menurut keterangan yang masyhur ada 99 macam. Sepuluh diantaranya adalah Al- ‘Azi, Al-Gaffar, Al-Basit, An-Nafi’, Ar-Rauf, Al-Barr, Al-Hakim, Al-Fattah, Al-‘Adl, dan Al-Qayyum. 
1.       اَ لْعَزِ يْزُ  (Yang Maha Perkasa) 
Allah maha perkasa atas segala mahluk-Nya. Segala yang dikehendaki Allah swt pasti terlaksana, tak satupun mahluk yang dapat menghalangi-Nya. 
2.      اَ لْغَفَّا رُ  (Yang Maha Pengampun) 
Allah adalah zat yang maha pengampun, ampunan Allah diberikan kepada siapapun yang bersalah, selama orang tersebut mau bertobat, memohon ampun atas dosa-dosanya. 
3.       اَ لْبَا سِطُ (Yang Melapangkan Rezeki) 
Allah swt. senantiasa membentangkan rahmat-Nya (kasih sayang-Nya) untuk menerima taubat hamba yang terlanjur berbuat dosa.
Dia membentangkan rezeki (memperbanyak rezeki) yang dibutuhkan hamba-Nya, dan Dia pula mempersempit rezeki kepada hamba yang dikehendaki. 
4.       ا لنَّا فِعُ   (Yang Memberi Manfaat) 
Allah swt. mencipta segala sesuatu yang dikehendaki dan memberi manfaat atas sesuatu buat siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya.
Dialah yang mampu memberi manfaat dan Dialah yang mampu memberi madarat ( kerugian ) atas sesuatu. 
5.       اَلرَّ ءُ وْ فُ  ( Yang Maha Pengasih) 
Allah swt. adalah zat Yang Maha Pengasih terhadap hamba-hamba-Nya. 
6.       اَ لْبَرُّ  (Yang Melimpahkan Kebaikan) 
Allah Maha Pengasih dan Allah juga yang Maha Melimpahkan kebaikan. 
7.       اَ لْحَكِيْمُ (Yang Maha Bijaksana) 
Allah zat yang Maha Bijaksana, kebijaksanaan Allah mencakup segala hal. 
8.       اَ لْفَتَّا حُ  (Yang Maha Memberi Keputusan) 
Pada hari akhir kelak, Allah swt akan memutuskan perkara hamba-Nya, kemudian memasukkan hamba-Nya ke jannah atau nar. 
9.       اَ لْعَدْ لُ (Yang Maha Adil) 
Dalam hidup didunia ini, Allah memberlakukan hamba-Nya secara adil. Ia memberikan rezeki terhadap semua manusia, baik yang taat maupun yang durhaka kepada-Nya. Diakhirat kelak Allah juga berlaku adil. Hamba yang taat selama hidupnya di dunia akan diberi balasan nikmat di jannah, sedangkan hamba yang durhaka diberi balasan siksa di nar. 
10.   اَ لْقَيُّوْ مُ  (Yang Terus-menerus Mengurus) 
Sesuai dengan kebesaran dan kekuasaan-Nya, Allah tidak memerlukan bantuan dari siapapun dalam mencipta, mengatur, dan memelihara alam semesta. 
C.  Bukti Tanda-Tanda Kebesaran Allah Melalui Pemahaman terhadap Sepuluh Asmaul Husna 
a.       Al-‘Aziz : Apapun yang dikehendaki Allah pasti terjadi, tak satupun mahluk yang dapat menghalangi kehendak-Nya.
b.      Al-Gaffar : Allah senantiasa membuka kesempatan bertobat bagi hamba-Nya yang berbuat salah sampai datangnya yaumus-sa’ah. 
c.       Al-Basit : Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki kepada hamba yang di kehendaki-Nya. 
d.      An-Nafi’ : Hanya Allah yang dapat memberi manfaat atau madarat terhadap sesuatu buat hamba-Nya. 
e.       Ar-Rauf : Allah tidak menyia-nyiakan iman hamba-Nya, terbukti Dia memberi bimbingan hidup berupa petunjuk agama. 
f.        Al-Barr : Allah melimpahkan nikmat-Nya kepada hamba yang beriman, baik di dunia maupun diakhirat dengan kenikmatan di jannah. 
g.       Al-Hakim : Allah bijaksana dalam mencipta dan mengatur alam semesta serta memberi balasan manusia di akhirat sesuai amalnya selama hidup di dunia. 
h.       Al-Fattah : Allah yang menentukan keberhasilan usaha manusia sesuai kehendak-Nya. 
i.        Al-‘Adl : Allah adil dalam memberi rezeki terhadap hamba-Nya. Manusia yang memiliki kemampuan berusaha secara baik dan menggunakan teori yang baik dapat memperoleh hasil yang baik pula. 
j.       Al-Qayyum : Allah swt mencipta dan mengatur alam semesta dengan sendiri-Nya, tanpa bantuan pihak lain. 
D.   Perilaku Orang yang Mengamalkan Asmaul Husna 
a.       Tunduk dan rela menerima ketentuan Allah yang berlaku atas dirinya. 
b.       Tidak putus asa atas perbuatan dosa yang terlanjur dilakukan dan memohon ampunan-Nya. 
            Bersikap qanaah, tidak mengangan-angan nikmat yang diterima orang lain.

6 komentar: