A. Sifat - Sifat Wajib, Mustahil, dan Jaiz Allah SWT
Sifat-sifat Allah berarti keadaan yang berhubungan dengan zat Allah, sesuai dengan keagungan-Nya. Zat dan sifat Allah tidak dapat dibayangkan oleh pikiran manusia. Sifat Allah dibagi menjadi tiga macam, yaitu sifat wajib, mustahil dan jaiz.
Sifat-sifat Allah berarti keadaan yang berhubungan dengan zat Allah, sesuai dengan keagungan-Nya. Zat dan sifat Allah tidak dapat dibayangkan oleh pikiran manusia. Sifat Allah dibagi menjadi tiga macam, yaitu sifat wajib, mustahil dan jaiz.
1.
Sifat wajib Allah SWT
Yang dimaksuk sifat wajib Allah SWT ialah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai pencipta alam seisinya. Dalam ilmu aqa’id, disebutkan bahwa sifat wajib Allah SWT ada 13, antara lain sebagai berikut.
Yang dimaksuk sifat wajib Allah SWT ialah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai pencipta alam seisinya. Dalam ilmu aqa’id, disebutkan bahwa sifat wajib Allah SWT ada 13, antara lain sebagai berikut.
a.
Allah SWT bersifat Ada (wujud)
Adanya Allah SWT dapat dibuktikan dengan adanya alam ini. Semua barang yang ada di lingkungan kita pasti ada yang menbuat. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali Imran/3:2
Adanya Allah SWT dapat dibuktikan dengan adanya alam ini. Semua barang yang ada di lingkungan kita pasti ada yang menbuat. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali Imran/3:2
b.
Allah SWT bersifat Terdahulu (Qidam)
Allah SWt adalah pencipta alam semesta. Dia lebih dahulu ada sebelum ala mini ada. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. al-Hadid/57:3
Allah SWt adalah pencipta alam semesta. Dia lebih dahulu ada sebelum ala mini ada. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. al-Hadid/57:3
c.
Allah
SWT berdifat Kekal (Baqa’)
Semua mahkluk ciptaan Allah SWT akan rusak, sedangkan Dia sebagai pencipta tidak akan rusak. Allah SWT akan kekal selamanya dan Dia tidaka akan pernah mati, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. ar-Rahman/55:26-27
Semua mahkluk ciptaan Allah SWT akan rusak, sedangkan Dia sebagai pencipta tidak akan rusak. Allah SWT akan kekal selamanya dan Dia tidaka akan pernah mati, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. ar-Rahman/55:26-27
d.
Allah
SWY berdifat Berbeda dengan Ciptaan-Nya (Mukhalafatu lil Hawadisi)
Allah SWY memiliki sifat yang sempurna dan istimewa. Sifat Allah SWT berbeda dengan sifat makhluk-Nya. Jika ada kesamaan, hanya sama namanya, sedangkan kesempunaan-Nya tidak sama. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. asy-Syura/42:11
Allah SWY memiliki sifat yang sempurna dan istimewa. Sifat Allah SWT berbeda dengan sifat makhluk-Nya. Jika ada kesamaan, hanya sama namanya, sedangkan kesempunaan-Nya tidak sama. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. asy-Syura/42:11
e.
Allah SWT berdifat berdiri dengan
sendirinya (Qiyamuhu Binafsihi)
Allah SWT sebagai pencipta alam adalah Mahakuasa. Dia tidak memerlukan bantuan dari kekuatan lain karena mempunyai kekuatan yang ada pada diri-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali ‘Imran/3:2
Allah SWT sebagai pencipta alam adalah Mahakuasa. Dia tidak memerlukan bantuan dari kekuatan lain karena mempunyai kekuatan yang ada pada diri-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali ‘Imran/3:2
f.
Allah SWT bersifat Maha Esa
(Wahdaniyyah)
Manusia dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Naha Esa, artinya Dia tidak terbilang dua, tiga, dan seterusnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. al-Ikhlas/112:1-4
Manusia dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Naha Esa, artinya Dia tidak terbilang dua, tiga, dan seterusnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. al-Ikhlas/112:1-4
g.
Allah SWT bersifat Maha Kuasa (Qudrah)
Dia kuasa menciptakan alam, mampu memelihara, dan sanggup menghancurkannya tanpa bantuan kekuasaan lain. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. al-Baqarah/2:20
Dia kuasa menciptakan alam, mampu memelihara, dan sanggup menghancurkannya tanpa bantuan kekuasaan lain. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. al-Baqarah/2:20
h.
Alah SWT bersifat Berkehendak
(Iradah)
Jika Allah berkehendak, tidak satu pun yang dapat menolak. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Yasin/36:82
Jika Allah berkehendak, tidak satu pun yang dapat menolak. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Yasin/36:82
i.
Allah SWT bersifat Maha Mengetahui
(‘Alim)
Allah SWT adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua cptaan-Nya. Allah berfirman sebagai berikut.
“….dan Allah Maha Mengetahui segala sesuati.” (Q.S. al-Hujarat/ 49:16)
Allah SWT adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua cptaan-Nya. Allah berfirman sebagai berikut.
“….dan Allah Maha Mengetahui segala sesuati.” (Q.S. al-Hujarat/ 49:16)
j.
Allah SWT bersifat Hidup (Hayat)
Seluruh kehidupan makhluk tunduk kepada Allah SWT. Dia yang mengatur semua kehidupan makhluk hidup. Allah tidak akan mati dan kekal selamanya. Firman Allah dalam Q.S.Ali ‘Imran/3:2
Seluruh kehidupan makhluk tunduk kepada Allah SWT. Dia yang mengatur semua kehidupan makhluk hidup. Allah tidak akan mati dan kekal selamanya. Firman Allah dalam Q.S.Ali ‘Imran/3:2
k.
Allah SWT bersifat Maha Mendengar
(Sama’)
Tidak ada sesuatu yang tidak didengar oleh Allah SWT. Walaupun jumlah suara manusia ratusan juta, semua akan didengar oleh Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Hujarat/49:1
Tidak ada sesuatu yang tidak didengar oleh Allah SWT. Walaupun jumlah suara manusia ratusan juta, semua akan didengar oleh Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Hujarat/49:1
l.
Allah SWT bersifat Maha Melihat
(Basar)
Allah yang mengatur, yang menjalankan , dan mengawasi benda-benda, seperti matahari, bulan, bintang, dan planet-planet lainnya. Semua itu bagi Allah tidak ada yang lepas dari penglihatan-Nya. Allah SWT berfirman sebagai berikut.
“…..Akkah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Baqarah/2:265)
Allah yang mengatur, yang menjalankan , dan mengawasi benda-benda, seperti matahari, bulan, bintang, dan planet-planet lainnya. Semua itu bagi Allah tidak ada yang lepas dari penglihatan-Nya. Allah SWT berfirman sebagai berikut.
“…..Akkah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Baqarah/2:265)
m.
Allah SWT bersifat Berfirman
(Kalam)
Kalam berarti Allah berbicara melalui firman-Nya yang berupa wahyu. Allah berfirman sebagai berikut.
“…..Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” (Q.S. an- Nisa’/4:164)
Kalam berarti Allah berbicara melalui firman-Nya yang berupa wahyu. Allah berfirman sebagai berikut.
“…..Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” (Q.S. an- Nisa’/4:164)
Adapun sebagian ulama yang
menambahkan dengan tujuh sifat wajib Allah sehingga menjadi dua puluh. Tujuh
sifat wajib yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a.
Qadiran
Berarti Allah maha kuasa
Berarti Allah maha kuasa
b.
Muridan
Berarti Allah maha berkehendak
Berarti Allah maha berkehendak
c.
‘Aliman
Berarti Allah maha menegtahui
Berarti Allah maha menegtahui
d.
Hayyan
Berarti Allah maha hidup
Berarti Allah maha hidup
e.
Sami’an
Berarti Allah maha mendengar
Berarti Allah maha mendengar
f.
Basiran
Berarti Allah maha melihat
Berarti Allah maha melihat
g.
Mutakalliman
Berarti Allah maha berbicara
Berarti Allah maha berbicara
2.
Sifat Mustahil Allah SWT
Sifat mustahil Allah berarti sifat yang secara akal tidak mungkin dimiliki Allah. Dalam ilmu Tauhid , dinyatakan bahwa sifat mustahil Allah ada 13, yaitu
Sifat mustahil Allah berarti sifat yang secara akal tidak mungkin dimiliki Allah. Dalam ilmu Tauhid , dinyatakan bahwa sifat mustahil Allah ada 13, yaitu
a.
‘adam,
artinya tidak ada
b.
Hudus, artinya tidak ada
c.
Fana’, rudak
d.
Mumasalatu lil-hawadisi, artinya menyerupai
makhluk
e.
Qiyamuhu bigairihi, artinya membutuhkan
sesuatu selain diri-Nya
f.
Ta’addud,
artinya lebih dari Satu
g.
‘ajzun,
artinya lemh
h.
Karahah, rtinya terpaksa
i.
Jahlun, artinya bodoh
j.
Mautun, artinya mati
k.
Summun, artinya tuli
l.
‘umyun, artinya buta
m.
Bukyun, artinya bisu
3.
Sifat Jaiz Allah SWT
Sifat jaiz Allah berarti sifat kebebasan Allah, yakni bebas yang dimiliki-Nya sebagai Tuhan semesta alam. Sifat jaiz Allah ialah kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak. Berikut ini kebebasan-kebebasan mutlak yang diiliki Allah.
Sifat jaiz Allah berarti sifat kebebasan Allah, yakni bebas yang dimiliki-Nya sebagai Tuhan semesta alam. Sifat jaiz Allah ialah kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak. Berikut ini kebebasan-kebebasan mutlak yang diiliki Allah.
a.
Kebebasan
untuk Menciptakan atau tidak Menciptakan Sesuatu
Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. al-Qasas/28:68
Ayat di atas menjelaskan bahwa apa yang hendak diciptakan Allah tergantung pada kehendak-Nya semata.
Manusia hanya diberi hak untuk memohon kepada-Nya. Jika Allah mengabulkan, jadilah apa yang dikehendaki manusia. Sebaliknya, jika Allah tidak menghendaki, apapun yang diinginkan manusia tidak akan terjadi. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. an-Nur/24:4
Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. al-Qasas/28:68
Ayat di atas menjelaskan bahwa apa yang hendak diciptakan Allah tergantung pada kehendak-Nya semata.
Manusia hanya diberi hak untuk memohon kepada-Nya. Jika Allah mengabulkan, jadilah apa yang dikehendaki manusia. Sebaliknya, jika Allah tidak menghendaki, apapun yang diinginkan manusia tidak akan terjadi. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. an-Nur/24:4
b.
Kebebasan untuk Mengatur Semua Makhluk Sesuai
yang Dia Kehendaki
Kebebasan Allah dalam mengatur semua makhlik telah ditegaskan dalam firman-Nya yang sekaligus merupakan do’a tuntunan bagi kita. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Ali Imran/ 3:26
Semua perjalanan hidup yang dialami manusia ada pada kekuasaan Allah SWT. Naiknya seseorang ke derajat yang tinggi atas turunnya dari derajat rendah tidak terlepas darikuasa dan kehendak-Nya
Kebebasan Allah dalam mengatur semua makhlik telah ditegaskan dalam firman-Nya yang sekaligus merupakan do’a tuntunan bagi kita. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Ali Imran/ 3:26
Semua perjalanan hidup yang dialami manusia ada pada kekuasaan Allah SWT. Naiknya seseorang ke derajat yang tinggi atas turunnya dari derajat rendah tidak terlepas darikuasa dan kehendak-Nya
B. Klasifikasi Sifat-Sifat Allah SWT
1.
Sifat Nafsiyah
Sifat nafsiyah adalah sifat yang berhubungan dengan zat Allah semata,. Yang tergolong sifat nafsiyah adalah difat wujud. Wujud adalah zat Allah yang mutlak atas diri-Nya, bukan merupakan tambahan dari zat-Nya. Allah SWT sebagai penyebab pertama adanya sesuatu dengan sendiri-Nya. Seandainya wujud Allah disebabkan atau dicptakan oleh sesuatu selain Dia, berarti Allah tidak sempurna sifat-Nya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. as-Sajadah/32:4-5
Dari kedua ayat tersebut, dapat diambil pokok-pokok pengertian sebagai berikut.
Sifat nafsiyah adalah sifat yang berhubungan dengan zat Allah semata,. Yang tergolong sifat nafsiyah adalah difat wujud. Wujud adalah zat Allah yang mutlak atas diri-Nya, bukan merupakan tambahan dari zat-Nya. Allah SWT sebagai penyebab pertama adanya sesuatu dengan sendiri-Nya. Seandainya wujud Allah disebabkan atau dicptakan oleh sesuatu selain Dia, berarti Allah tidak sempurna sifat-Nya. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. as-Sajadah/32:4-5
Dari kedua ayat tersebut, dapat diambil pokok-pokok pengertian sebagai berikut.
a.
Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa, yakni
1)
Masa pertama, semua alam masih berupa asap
atau kabut raksasa, lalu kabut raksasa pecah dan sakah satunya menjadi
bumi;
2)
Masa
kedua, asap atau kabut berubah menjadi air;
3)
Masa ketiga, mulai timbul kekeringan yang
akhirnya menjadi perbukitan;
4)
Masa keempat, mulai ada kehidupan di air dan
di bumi;
5)
Masa kelima dan kekenam, seperti yang kita
saksikan sekarang ini.
b.
Tidak ada penolong dan pemberi
syafaat selain Allah SWT. Ini berarti kekuasaan tunggal ada pada Allah.
c.
Semua urusan ada di tangan Allah dan tidak ada
pihak lain yang ikut campur tangan dengan-Nya.
2.
Sifat Salbiyah
Salbiyah berarti negative atau buruk. Sifat salbiyah berarti sifat yang tidak sesuai atau tidak layak untuk zat Allah. Sifat salbiyah ada lima macam yang berlawanan dengan sifat qidam, baqa’, mukhalafatu lil hawadisi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyyah.
Kelima sifat itu adalah sebagai berikut.
Salbiyah berarti negative atau buruk. Sifat salbiyah berarti sifat yang tidak sesuai atau tidak layak untuk zat Allah. Sifat salbiyah ada lima macam yang berlawanan dengan sifat qidam, baqa’, mukhalafatu lil hawadisi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyyah.
Kelima sifat itu adalah sebagai berikut.
a.
Hudus
Hudus berarti permilaan. Sifat qidam menolak adanya sifat hudus. Berdasarkan teori ad-Daur, alam ini adalah ciptaan Allah, adanya Allah juga karena adanya alam. Pendapat demikian adalah mustahil karena Allah disamakan dengan makhluk ciptaan-Nya.
Allah SWT berfirman.
“Dialah Yang Awal, dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. al-Hadid/57:3)
Allah tidak berawal dan tidak berakhir. Jika Allah berawal, sebelum Allah berarti ada kekosongan. Hal ini sangat bertentangan dengan akal. Oleh karena itu, sifat qidam menolak sifat qudum.
Hudus berarti permilaan. Sifat qidam menolak adanya sifat hudus. Berdasarkan teori ad-Daur, alam ini adalah ciptaan Allah, adanya Allah juga karena adanya alam. Pendapat demikian adalah mustahil karena Allah disamakan dengan makhluk ciptaan-Nya.
Allah SWT berfirman.
“Dialah Yang Awal, dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. al-Hadid/57:3)
Allah tidak berawal dan tidak berakhir. Jika Allah berawal, sebelum Allah berarti ada kekosongan. Hal ini sangat bertentangan dengan akal. Oleh karena itu, sifat qidam menolak sifat qudum.
b.
Fana’
Jika Allah SWT bersifat fana’, berarti Allah mengalami kerusakan dan kepunahan. Dia tidak akan mengalami kerusakan dan kepunahan sebagaimana makhluki-Nya.
“….segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah ….”(Q.S. al-Qasa/28:88)
Jika Allah SWT bersifat fana’, berarti Allah mengalami kerusakan dan kepunahan. Dia tidak akan mengalami kerusakan dan kepunahan sebagaimana makhluki-Nya.
“….segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah ….”(Q.S. al-Qasa/28:88)
c.
Mumasalatu lil Hawadisi
Jika Allah bersifat Mumasalatu lil Hawadisi yang artinya Allah serupa dengan makhluk-Nya. Allah tidak akan pernah memerlukan apa yang diperlukan makhlk-Nya. Allah berfirman
“…tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. asy-Syura/42:11)
Jika Allah bersifat Mumasalatu lil Hawadisi yang artinya Allah serupa dengan makhluk-Nya. Allah tidak akan pernah memerlukan apa yang diperlukan makhlk-Nya. Allah berfirman
“…tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. asy-Syura/42:11)
d.
Ihtiyajun ila Ghairihi atau qiyamuhu
Ligairihi
Jika Allah bersifat ini berarti Allah memerlukan bantuan pihak lain. Allah tidak memerlukan bantuan pihak lain dalam menciptakan alam seisinya. Allah berfirman sebagai berikut.
“….Sunnguh Allah Maha Kaya..” (Q.S. al-Ankabut/29:6)
Jika Allah bersifat ini berarti Allah memerlukan bantuan pihak lain. Allah tidak memerlukan bantuan pihak lain dalam menciptakan alam seisinya. Allah berfirman sebagai berikut.
“….Sunnguh Allah Maha Kaya..” (Q.S. al-Ankabut/29:6)
e.
Ta’addud
Ta’adud berarti bebilang dua, tiga, atau lebih. Seandainya Allah lebih dari satu, pasti timbul perebutan kekuasaan dan aturan-aturan yang berbeda. Tuhan yang satu akan menyaingi Tuhan yang lain sehingga akan mengakibatkan kehancuran. Allah berfirman dalam surat al- Ikhlas/112:1
Ta’adud berarti bebilang dua, tiga, atau lebih. Seandainya Allah lebih dari satu, pasti timbul perebutan kekuasaan dan aturan-aturan yang berbeda. Tuhan yang satu akan menyaingi Tuhan yang lain sehingga akan mengakibatkan kehancuran. Allah berfirman dalam surat al- Ikhlas/112:1
3.
Sifat Ma’ani
Sifat ma’ani adalah sifat wajib Allah yang dapat digambarkan olah akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan orang lain karena kebenarannya dapat dibuktikan dengan panca indra. Sifat wajib Allahyang tergolong dalam sifat ma’ani ialah qudrah, iradah, ilmu, hayat, sama’, basar, dan kalam.
Sifat ma’ani adalah sifat wajib Allah yang dapat digambarkan olah akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan orang lain karena kebenarannya dapat dibuktikan dengan panca indra. Sifat wajib Allahyang tergolong dalam sifat ma’ani ialah qudrah, iradah, ilmu, hayat, sama’, basar, dan kalam.
a.
Qudrah
Allah bersifat qudrah berarti Mahakuasa. Mustahil Allah bersifat ‘ajzun yang berarti lemah atau tidak berdaya.
Alla SWT berfirman.
“ Dan Dialah yang berkuasa atas hamba-hamba-Nya. Dan Dia Maha bijaksana, Maha Mengetahui.” (Q.S. al-An’am/6:18)
Allah bersifat qudrah berarti Mahakuasa. Mustahil Allah bersifat ‘ajzun yang berarti lemah atau tidak berdaya.
Alla SWT berfirman.
“ Dan Dialah yang berkuasa atas hamba-hamba-Nya. Dan Dia Maha bijaksana, Maha Mengetahui.” (Q.S. al-An’am/6:18)
b.
Iradah
Allah SWT bersifat iradah yang berarti berkehendak, mustahil bersifat karahah yang berarti dipaksa. Allah adalah zat yang mengatur segala-galanya karena Dialah yang berkuasa dan memiliki alam ini.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S.an-Nahl/16:40
Allah SWT bersifat iradah yang berarti berkehendak, mustahil bersifat karahah yang berarti dipaksa. Allah adalah zat yang mengatur segala-galanya karena Dialah yang berkuasa dan memiliki alam ini.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S.an-Nahl/16:40
c.
‘Ilmu
Ilmu berarti mengetahui segala sesuatu. Lawan katanya adalah jalun yang berarti bodoh. Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. al-Hujarat/49:18
Ilmu berarti mengetahui segala sesuatu. Lawan katanya adalah jalun yang berarti bodoh. Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. al-Hujarat/49:18
d.
Hayat
Hayat berarti hidup, sedangkan kebalikannya adalah mautun yang berarti mati. Allah adalah zat yang hidup dan muastahil mati. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. al-Furqan/25:58
Hayat berarti hidup, sedangkan kebalikannya adalah mautun yang berarti mati. Allah adalah zat yang hidup dan muastahil mati. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. al-Furqan/25:58
e.
Sama’
Sama’ berarti mendengar, sedangkan kebalikannya adalah summon yang berarti tuli. Allah Maha Mendengar segala macam bunyi dan suara makhluk, baik yang keras maupun yang pelan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. al-Baqarah/2:127
Sama’ berarti mendengar, sedangkan kebalikannya adalah summon yang berarti tuli. Allah Maha Mendengar segala macam bunyi dan suara makhluk, baik yang keras maupun yang pelan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. al-Baqarah/2:127
f.
Basar
Basar berarti melihat sesuatu, baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Penglihatan Allah tidak dibatasi oleh alat dan waktu. Kebalikannya adalah ‘umyun yang berarti buta. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Hujarat/49:18.
Basar berarti melihat sesuatu, baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Penglihatan Allah tidak dibatasi oleh alat dan waktu. Kebalikannya adalah ‘umyun yang berarti buta. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Hujarat/49:18.
g.
Kalam
Kalm berarti berbicara, sedangkan kebalikannya adalah bukmun yang berarti bisu. Karena Allah berbicara, Dia dapat berfirman, member janji, dan peringatan yang ditunjukkankepada makhluk-Nya. Firman-firman-Nya tersusun dengan rapi di dalam kitab suci yang diturunkan lepda rasul-rasul-Nya. Hal itu menunjukkan bahwa Allah tidak mungkin brsifat bisu. Allah berfirman dalam surat an-NIsa’/4:164
Kalm berarti berbicara, sedangkan kebalikannya adalah bukmun yang berarti bisu. Karena Allah berbicara, Dia dapat berfirman, member janji, dan peringatan yang ditunjukkankepada makhluk-Nya. Firman-firman-Nya tersusun dengan rapi di dalam kitab suci yang diturunkan lepda rasul-rasul-Nya. Hal itu menunjukkan bahwa Allah tidak mungkin brsifat bisu. Allah berfirman dalam surat an-NIsa’/4:164
4.
Sifat Ma’nawiyah
Sifat ma’nawiyah adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan sifat ma’ani atau merupakan kelanjutan sifat-sifat ma’ani. Dengan kata lain, adanya tujuh sifat ma’ani berarti ada tujuh sifat ma’nawiyah. Ketujuh sifat ma’nawiyah dimaksud adalah sebagai berikut.
Sifat ma’nawiyah adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan sifat ma’ani atau merupakan kelanjutan sifat-sifat ma’ani. Dengan kata lain, adanya tujuh sifat ma’ani berarti ada tujuh sifat ma’nawiyah. Ketujuh sifat ma’nawiyah dimaksud adalah sebagai berikut.
a.
Qadiran
(Mahakuasa)
Allah SWT bersifat qadiran yang berarti Dia Mahakuasa.
Allah berfirman dalam surat al- An’am/6:37.
Allah SWT bersifat qadiran yang berarti Dia Mahakuasa.
Allah berfirman dalam surat al- An’am/6:37.
b.
Muridan (Maha Berkehendak)
Allah bersifat muridan yang berarti Dia Maha Berkehendak. Allah berfirman dalam surat an-NIsa’/4:26.
Allah bersifat muridan yang berarti Dia Maha Berkehendak. Allah berfirman dalam surat an-NIsa’/4:26.
c.
‘Aliman (Maha Mengetahui)
Allah bersifat ‘aliman yang berarti Dia Maha Mengetahui.
Allah berfirman dalam suratal-Hujarat/49:16.
Allah bersifat ‘aliman yang berarti Dia Maha Mengetahui.
Allah berfirman dalam suratal-Hujarat/49:16.
d.
Hayyan (Maha Hidup)
Allah bersifat hayyan yang berarti Dia maha hidup.
Allah berfirman dalam surat Ali Imran/3:2.
Allah bersifat hayyan yang berarti Dia maha hidup.
Allah berfirman dalam surat Ali Imran/3:2.
e.
Sami’an (Maha Mendengar)
Allah bersifat sami’an yang berarti Dia Maha Mendengar. Allah berfirman dalam surat an-NIsa’/4:134.
Allah bersifat sami’an yang berarti Dia Maha Mendengar. Allah berfirman dalam surat an-NIsa’/4:134.
f.
Basiran (Maha Melihat)
Allah bersifat basiran yang berarti Dia Maha Melihat.
Allah berfirman dalam surat al-Isra’/17:17.
Allah bersifat basiran yang berarti Dia Maha Melihat.
Allah berfirman dalam surat al-Isra’/17:17.
g.
Mutakalliman (Maha Berbicara)
Allah bersifat mutakalliman yang berarti Dia Maha Berbicara. Allah berfirman dalam surat at-Taubah/9:6.
Allah bersifat mutakalliman yang berarti Dia Maha Berbicara. Allah berfirman dalam surat at-Taubah/9:6.
C. Perilaku Orang Yang Beriman kepada Sifat-Sifat
Alla SWT
1.
Menyembah Allah dan tidak
menyekutukan-Nya denganselain Dia ksrena Dia berbeda dengan semua makhluk
ciptaan-Nya.
2.
Tidak berprasangka buruk krpada Allah walaupun
hanya dalam hati karena Dia Maha Mendengar terhadap segala sesuatu meskipun
tidak bersuara.i dari segala yang buruk. Dan berusaha tidak sombong.
Mohammad fathir daviandi
BalasHapus7L
zakia nur fatihah 7H
BalasHapusSevina Alya Choirunnissa 7D
BalasHapusRevarhesilla 7g
BalasHapusM.Rafli tri Hardianto 7G
BalasHapusCinta aulia 7G
BalasHapusM.Faridz Akbar 7G
BalasHapusLalu Indra Rinjani 7 G
BalasHapusKalyca Jatu Pramesti 7g
BalasHapusFatimah azzahra azetvicha iskandar 7G
BalasHapusRegitanya Keyla Savira 7F
BalasHapusReza ali sayidina 7G
BalasHapusARGA BIYANDRA MUSTOFA
BalasHapus7 G
Hapus7L
HapusM.nabyl erlangga 7L
HapusAnanda agustina 7G
BalasHapusRevi rhesilla 7g
BalasHapusdewi maysaroh saputra 7A
BalasHapusMenurut saya sifat-sifat Allah dan lain-lainya adalah sifat yang wajib kita harus tahu sebagai umat islam
BalasHapusMenurut saya sifat2 Allah dan lainya adalah sifat yang wajib kita ketahui sebay umat y
HapusIrsyad fadhil rashid 7G
BalasHapusNadien titianhasan7l
BalasHapusAnanda agustina 7G
BalasHapusIsnaini 7 G
BalasHapusArtifa Nilam cahya 7d
BalasHapusSyifa ul jannah 7G
BalasHapusArdya Pramesti Briningtyas 7G
BalasHapusRahma auliya akbar 7G
BalasHapusSiti Aulia azzahra 7L
BalasHapusSiti Aulia azzahra 7L
BalasHapusRara Irly Kirania 7A
BalasHapusRISMA CAHAYA KUMALA
BalasHapus7G
Nura Asyfiya Sanjaya 7G
BalasHapusALVINA 7L
BalasHapusAlfira Zaskia Putri 7 B
BalasHapusMuhammad Zidan Fathoni
BalasHapusM.fahri alkarivi.s 7F
BalasHapusFatih Najwan Azurra 7 E
BalasHapusDanu Adib Pramana 7G
BalasHapusMuhammad bintang laiharo kelas 7J
BalasHapusMuhammad Hanif 7B
BalasHapusSiti Aulia azzahra 7L
BalasHapusirfan kamal obama 77
BalasHapusMuhamad Dzaky Al abiyyu
BalasHapusMUHAMAD DZAKY AL ABIYYU 7K
BalasHapusJingga calista sakhi 7k
BalasHapusRAIHAN ZULFA PRATAMA 7I
BalasHapusNayla az.zahra 7i
BalasHapusNayla az.zahra 7i
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNahrid Nazzila Fardha kelas 7I
BalasHapusAdam pratama 7g
BalasHapusKirana Nur Ramadhani 7L
BalasHapusMuhamad Dzaky Al abiyyu 7l
BalasHapusAndra Tri Wardani 7L
BalasHapusMuhamad Dzaky Al abiyyu 7k
BalasHapusKirana Nur Ramadhani 7L
BalasHapusMuhammad Dzaki Rizqullah kelas 7H
BalasHapusM.Faridz akbar7G
BalasHapusReza Ali Sayidina
BalasHapus7G
Reza Ali Sayidina
BalasHapus7G
Syifa ul jannah
BalasHapus7G
Rahma auliya akbar
BalasHapus7G
Danu Adib Pramana 7G
BalasHapusRaihan Permata Agus 7F
BalasHapusPelajaran Akidah akhlak sangat penting bagi semua umat manusia.
BalasHapusBetul 3x
HapusBetul 3x
HapusGuntur yolyan darma kls 7g
BalasHapusSafira Rhamadani 7k
BalasHapusraasiya nisrina putri 7j
BalasHapusAdam pratama 7g
BalasHapusAlziara Putri Habillah 7J
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang
BalasHapusKirana Nur Ramadhani 7L
BalasHapusMuhamad Dzaky Al abiyyu 7k
BalasHapusKirana Nur Ramadhani 7L
BalasHapusRaisa nurafifah 7d
BalasHapusRaisa nurafifah 7d
BalasHapusKhaila citra cahyani 7J
BalasHapusGalang rambu samantha 7H
BalasHapusReza Ali Sayidina
BalasHapus7G
Rahma auliya akbar
BalasHapus7G
Rara Irly Kirania 7A
BalasHapusMuhammad Raffy Al Rasheed
BalasHapus7F
fatimah Azzahra Azetvicha Iskandar
BalasHapus7G
Akhmad Ghifarri 7d
BalasHapusAnanda Agustina 7G
BalasHapusMuhamad Ibnu 7D
BalasHapusMuhammad Hafizh Al faruq dari 7c
BalasHapus