- Nama : Evi Sri Lestari
- Perguruan Tinggi : IAIN Pekalongan
- Jurusan/Prodi : Tarbiyah/PAI
- TTL : Pekalongan, 08 April 1996
- Alamat : Dk. Pegedangan, Ds. Api-api, Kec. Wonokerto, Kab. Pekalongan
- Hobi : Jalan-jalan
- Motto : Bahagia itu sederhana
- Email : evisrilestari05@gmail.com
Senin, 26 Desember 2016
profil
Jumat, 09 Desember 2016
Materi BAB VII Akhlak Tercela kepada Allah SWT
A. Ria
1.
Pengertian Ria
Ria berarti beramal baik dengan tujuan memperoleh pujian dari orang lain.
Ria berarti beramal baik dengan tujuan memperoleh pujian dari orang lain.
2.
Contoh
Perbuatan Ria
Seorang siswa mau melaksanakan tugas piketnya secara baik sesudah guru masuk ke kelas, dengan harapan agar guru menilai bahwa siswa tergolong siswa yang rajin melaksanakan tugas.
Seorang siswa mau melaksanakan tugas piketnya secara baik sesudah guru masuk ke kelas, dengan harapan agar guru menilai bahwa siswa tergolong siswa yang rajin melaksanakan tugas.
3.
Larangan Berbuat Ria
Ria termasuk larangan dalam islam. Islam mendidik umatnya agar perbuatan baik yang dilakukan didasari dengan niat ikhlas, yakni semata-mata mencari ridha Allah atau menaati perintah-Nya.
Ria termasuk larangan dalam islam. Islam mendidik umatnya agar perbuatan baik yang dilakukan didasari dengan niat ikhlas, yakni semata-mata mencari ridha Allah atau menaati perintah-Nya.
4.
Akibat Buruk Ria
a.
Menghapus pahala amal baik
b.
Mendapat dosa besar karena ria termasuk
perbuatan syirik
c.
Tidak selamat dari bahaya kekafiran karena ria
sangat dekat hubungannya dengan sikap kafir.
5.
Perilaku Menghindari Ria
a.
Melatih
diri untuk beramal secara ikhlas, walaupun sebesar apapun yang dilakukan.
b.
Mengendalikan
diri agar tidak merasa bangga apabila ada orang lain memuji amal baik yang
dilakukan.
B. Nifak
1.
Pengertian
Nifak
Secara bahasa nifak berarti pura-pura pada agamanya. Secara istilah berarti sikap yang tidak menentu, tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya. Orang yang mempunyai sifak nifak disebut munafik.
Secara bahasa nifak berarti pura-pura pada agamanya. Secara istilah berarti sikap yang tidak menentu, tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya. Orang yang mempunyai sifak nifak disebut munafik.
2.
Ciri-Ciri Sifat Nifak
Perlu diketahui bahwa orang yang munafik pandai bersilat lidah dan memutar balikkan persoalan sehingga banyak orang terpedaya karenanya. Kepandaian bersilat lidah sebagai hasil dari sikapnya yang selalu mendua (bermuka dua). Disamping itu munafik juga suka mengobral janji terhadap orang lain, tetapi janji-janji-Nya banyak yang di ingkari sendiri.
Perlu diketahui bahwa orang yang munafik pandai bersilat lidah dan memutar balikkan persoalan sehingga banyak orang terpedaya karenanya. Kepandaian bersilat lidah sebagai hasil dari sikapnya yang selalu mendua (bermuka dua). Disamping itu munafik juga suka mengobral janji terhadap orang lain, tetapi janji-janji-Nya banyak yang di ingkari sendiri.
3.
Larangan Bersifat Nifak
Islam melarang umatnya bersifat nifak. Sebaliknya, islam mewajibkan bersifat jujur atau benar. Allah swt. berfirman yang terjemahnya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah petkataan yang benar”. (Q.S. al-Ahzab/33: 70).
Islam melarang umatnya bersifat nifak. Sebaliknya, islam mewajibkan bersifat jujur atau benar. Allah swt. berfirman yang terjemahnya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah petkataan yang benar”. (Q.S. al-Ahzab/33: 70).
4.
Akibat Buruk Sifat Nifak
a.
Bagi Diri Sendiri
1) Tercela dalam pandangan Allah swt. dan sesama
manusia sehingga dapat menjatuhkan nama baiknya sendiri.
2) Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas
dirinya
3) Tidak disenangi dalam pergaulan hidup
sehari-hari.
4)
Mempersempit jalan untuk memperoleh rezeki karena
orang lain tidak mempercayai lagi.
5) Mendapat siksa yang amat pedih kelak di hari
akhir.
b.
Bagi Orang Lain
1) Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat
merusak hubungan persahabatan yang terjalin baik.
2) Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan
atau perbuatannya yang tidak menentu.
3) Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat
sekitarnya sehingga merasa malu karenanya.
5.
Membiasakan Diri Menghindari Sifat Nifak
a. Nifak merupakan larangan agama yang harus di
jauhi dalam kehidupan sehari-hari.
b. Nifak akan merugikan diri sendiri dan orang
lain sehingga dibenci dalam kehidupan masyarakat.
Menurut hasil tela’ah kami, Pada semester II kelas VII MTs, dalam penjelasan materinya sudah baik, akan tetapi terdapat kurangnya penjelasan dalam bab IV tentang asmaul husna.
Menurut hasil tela’ah kami, Pada semester II kelas VII MTs, dalam penjelasan materinya sudah baik, akan tetapi terdapat kurangnya penjelasan dalam bab IV tentang asmaul husna.
Materi BAB VI Iman Kepada Malaikat Allah SWT dan Makhluk Gaib selain Malaikat
A. Malaikat-Malaikat Allah SWT
1.
Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah SWT
Malaikat adalah mahluk yang diciptakan Allah SWT dari cahaya. Dia selalu menaati perintah Allah SWT dan tidak mendurhakai-Nya. Adapun inti beriman kepada malaikat ialah meyakini keberadaannya sebagai mahluk ciptaaan Allah SWT serta meyakini jenis-jenis tugas yang diamanahkan kepadanya. Keyakinan tersebut dibuktikan dengan perbuatan sehari-hari.
Malaikat adalah mahluk yang diciptakan Allah SWT dari cahaya. Dia selalu menaati perintah Allah SWT dan tidak mendurhakai-Nya. Adapun inti beriman kepada malaikat ialah meyakini keberadaannya sebagai mahluk ciptaaan Allah SWT serta meyakini jenis-jenis tugas yang diamanahkan kepadanya. Keyakinan tersebut dibuktikan dengan perbuatan sehari-hari.
2.
Sifat-Sifat Malaikat Allah SWT
Al-Qur’an menjelaskan bahwa malaikat adalah hamba Allah SWT yang mulia karena Allah memuliakannya, tidak pernah durhaka, tidak pernah maksiat, dan tidak pernah menentang perintah Allah SWT.
Al-Qur’an menjelaskan bahwa malaikat adalah hamba Allah SWT yang mulia karena Allah memuliakannya, tidak pernah durhaka, tidak pernah maksiat, dan tidak pernah menentang perintah Allah SWT.
3.
Nama-Nama Malaikat dan Tugasnya
a.
Jibril : menyampaikan wahyu Allah SWT
kepada para rasul-Nya.
b.
Mikail : bertugas untuk menurunkan hujan dan membagi
rezeki.
c.
Israfil : bertugas meniup sangkakala.
d.
Izrail : bertugas mencabut nyawa.
e.
Munkar dan Nakir : bertugas menanyai manusia
di alam kubur.
f.
Raqib dan Atid : bertugas mencatat amal
perbuatan manusia selama hidup di dunia.
g.
Malik : bertugas menjaga neraka.
h.
Ridwan : bertugas menjaga surga.
B. Mahluk Gaib Selain Malaikat
Mahluk gaib yang diciptakan Allah bermacam-macam, antara lain: jin, iblis atau setan.
Mahluk gaib yang diciptakan Allah bermacam-macam, antara lain: jin, iblis atau setan.
1.
Jin
Jin adalah Mahluk Allah mahluk gaib yang diciptakan dari nyala api. Sebagian taat kepada Allah SWT (seperti yang menjadi tentara Nabi Sulaiman a.s.) dan sebagian lagi kafir serta durhaka kepada Allah SWT.
Jin adalah Mahluk Allah mahluk gaib yang diciptakan dari nyala api. Sebagian taat kepada Allah SWT (seperti yang menjadi tentara Nabi Sulaiman a.s.) dan sebagian lagi kafir serta durhaka kepada Allah SWT.
2.
Iblis atau Setan
Iblis adalah Mahluk gaib yang dicipta Allah dari api. Sifat dasar iblis adalah sombong dan durhaka kepada Allah SWT . Setan adalah mahluk yang sifatnya menggoda manusia agar terjerumus ke lembah dosa.
Iblis adalah Mahluk gaib yang dicipta Allah dari api. Sifat dasar iblis adalah sombong dan durhaka kepada Allah SWT . Setan adalah mahluk yang sifatnya menggoda manusia agar terjerumus ke lembah dosa.
3.
Perbedaan antara Malaikat, Jin, dan Iblis atau
Setan
No.
|
Nama
|
Asal Kejadian
|
Sifatnya
|
1.
|
Malaikat
|
Cahaya
|
Taat kepada Allah SWT dan tidak mendurhakaiNya
|
2.
|
Jin
|
Nyala api
|
Ada yang beriman dan ada pula yang
kafir
|
3.
|
Iblis atau Setan
|
Api
|
Mendurhakai Allah SWT dan selalu berusaha untuk menjerumuskan
manusia ke jalan yang sesat
|
C. Perilaku yang Mencerminkan Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah swt. dan
Mahluk Gaib Selain Malaikat.
Iman terdiri dari tiga unsur, yaitu kemantapan hati, ucapan, dan perbuatan. Iman kepada malaikatpun perlu dibuktikan dengan perbuatan nyata setiap hari, antara lain meneladani sifat taat malaikat kepada Allah swt.
Adapun sikap meneladani ketaaatan malaikat kepada Allah swt. antara lain:
Iman terdiri dari tiga unsur, yaitu kemantapan hati, ucapan, dan perbuatan. Iman kepada malaikatpun perlu dibuktikan dengan perbuatan nyata setiap hari, antara lain meneladani sifat taat malaikat kepada Allah swt.
Adapun sikap meneladani ketaaatan malaikat kepada Allah swt. antara lain:
a.
Senantiasa berusaha untuk menaati
Allah swt. sebagaimana ketaatan malaikat kepada Allah swt.
b.
Bersikap
tawaduk kepada Allah swt. dan mengagungkan-Nya.
c.
Bersikap
hati-hati dalam hidup ini, tidak melanggar hukum Allah swt. sebagaimana
malaikat tidak maksiat kepada-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)